Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
Tidak dapat dipungkiri berita masuknya virus corona di Indonesia membuat masyarakat resah. Keresahan ini berkembang menjadi paranoid massal yang berdampak pada banyak hal seperti berkurangnya stok masker dan hand sanitizer secara drastis di sekitar lingkungan tinggal masyarakat.
Kelangkaan dua barang ini membuat harganya meroket dari kondisi normal. Apabila di hari biasa harga satu box masker berisi 50 hanya Rp25.000, kini satu box masker baru bisa dibanderol pada harga Rp250.000 bahkan ada yang menjualnya pada angka jutaan rupiah di berbagai platform e-commerce.
Selain itu, ramainya berita di media dan persebarannya di media sosial sering tidak terkendali. Video, gambar, dan informasi yang keliru tersebar di grup-grup aplikasi chat seperti Whatsapp dan membuat tingkat keresahan yang sudah ada meningkat. Ini bisa dengan mudah di temui di grup Whatsapp keluarga besar masyarakat Indonesia.
Para tenaga kesehatan, khususnya dokter, harus terlibat aktif dalam kondisi ini untuk meredam kepanikan di masyarakat. Dokter dapat meredam kepanikan dengan meluruskan kesalahpahaman dan simpang siur berita corona terbaru di masyarakat. Selain itu, dokter juga dapat mengurangi ketakutan dengan memberikan panduan dalam menghadapi virus korona menyerang.
Apa saja yang dapat dilakukan oleh para dokter? Mari ikuti ulasan dari Trustmedis di bawah ini.
Desas-desus bahwa coronavirus lebih mematikan dari virus-virus yang pernah mewabah lainnya membuat takut masyarakat. Padahal tingkat kematian Covid-19 (nama ilmiah virus corona) tidak setinggi virus-virus lain yang mewabah.
Pada 4 Maret 2020, telah dilaporkan bahwa tingkat kematian (mortality rate) virus corona di Cina namun di luar kota Wuhan berada di angka 0.7%. Penurunan signifikan tingkat kematian kurang dari waktu 3 bulan wabah virus corona ini menunjukkan beberapa kabar gembira.
Kabar baik pertama adalah tenaga kesehatan di seluruh dunia bekerjasama dalam waktu yang cepat untuk menemukan cara penanganan terbaik bagi para pasien. Ini berarti cara penanganan yang berhasil di suatu negara mudah dibagikan ke negara lain terdampak virus corona, salah satunya adalah Indonesia.
Kabar baik kedua adalah banyak individu yang mengidap virus corona telah pulih dan sembuh. Situs pemetaan coronavirus di seluruh dunia oleh John Hopkins University menunjukkan dari 93.158 kasus virus korona terdapat 50.690 pasien yang telah pulih. Oleh karenanya, penelitian yang ada dalam The New England Journal of Medicine menyebutkan bahwa dampak virus corona pada kesehatan tidak begitu jauh dari flu musiman.
Kabar dan berita terbaru yang faktual dan terpercaya ini penting disebarkan pada masyarakat. Dengan mengetahui tingkat keparahan virus corona sebenarnya, masyarakat bisa lebih siap dan rasional menghadapi wabah virus korona.
WHO telah mengumpulkan informasi dan panduan secara lengkap untuk menghadapi virus corona. Tidak hanya tentang apa yang harus dilakukan seperti mencuci tangan, menjaga imunitas, dan mengatur bersin tapi juga mengenai mitos-mitos seputar virus corona.
Informasi penting tentang apa yang harus dilakukan untuk hadapi virus corona sudah banyak diringkas dalam bentuk komik atau infografis. Dokter dapat menyebarkan panduan dengan mengolah informasi secara mandiri atau menyebarkan apa yang sudah ada.
Agar lebih tepat sasaran sasaran, dokter perlu mengemas informasi sesuai dengan kebutuhan pasien yang berkunjung ke klinik. Demi mencapai ketepatan itu, perlu untuk melihat riwayat kesehatan pasien apakah memiliki ciri-ciri awal corona. Dokter akan dapat lebih mudah memeriksa riwayat kesehatan pasien jika klinik dan praktek menggunakan aplikasi simklinik.
Aplikasi ini membuat proses pencatatan, penyimpanan, dan membuka ulang riwayat kesehatan lebih efisien. Anda dapat mencobanya secara langsung dengan klik tulisan ini dan terhubung dengan Trustmedis.
Dengan menyebarkan panduan menghindari penularan, pasien lebih siap dan tenang dalam menghadapi virus corona. Dokter juga dapat menghimbau pasien untuk menyebarkan informasi panduan tersebut ke tetangga atau keluarganya agar kepanikan masyarakat menurun.
Yang paling penting dalam menghadapi virus korona adalah kerjasama semua elemen masyarakat. Baik tenaga medis, pemerintah dari pusat hingga tingkat RT-RW, pemuka agama, pengusaha dan semua individu perlu bahu membahu demi kekondusifan kondisi masyarakat menghadapi virus corona.
Dokter juga perlu mengabarkan pada pasien dan masyarakat umum untuk tidak menaruh stigma pada penderita virus corona. Stigma terhadap penderita penyakit akan menghambat orang lain untuk melaporkan diri jika mengalami gejala yang serupa. Selain itu, stigma juga membuat pasien yang menderita coronavirus akan lebih tertekan dan memperlambat proses pemulihan.
Mari para dokter berperan aktif di masyarakat bersama menghadapi corona!
Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
Perlu adanya pembekalan kompetensi kepada tim IT fasilitas kesehatan, sebagai upaya percepatan transformasi digital kesehatan di Indonesia.
Clinical pathway mencakup proses pengambilan keputusan yang dibagi antara pasien, keluarga, dan tim medis untuk memastikan bahwa perawatan....