Hingga artikel ini ditulis, 16 Maret 2020, jumlah pasien positif virus corona di Indonesia sebanyak 117 kasus. Ini artinya, dalam dua pekan, sejak kasus pertama terdeteksi (2 Maret 2020), kurva pertumbuhan virus corona di Indonesia naik tajam. Dari yang awalnya satu orang, dua orang, puluhan orang, hingga kini mencapai ratusan, angka pertumbuhan kasus ini lumayan pesat. Lalu, apa yang bisa Anda lakukan untuk menjaga diri dari penularan virus yang saat ini sedang tinggi? Bisa dengan social distancing.

Apa itu social distancing

Social distancing adalah upaya menjaga jarak dari lingkungan sosial demi mencegah penularan virus yang sedang massif-masifnya ini. Anda bisa menjaga diri dari penularan dengan membatasi ruang gerak, dengan cara mengurangi perjumpaan, menghindari kontak fisik, dan menghindari tempat di mana ramai orang berkumpul.  Untuk sementara waktu, Anda jangan sampai ke luar rumah, bepergian ke luar kota, mengunjungi tempat ramai, demi mencegah penularan dan menekan kurva pertumbuhan virus corona.

Sebab apa, virus corona saat ini bisa dengan mudah ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui interaksi yang terjadi. Salaman, cium pipi, dan interaksi sekecil apapun, dengan orang yang suspect corona, akan dengan mudah memindahkan virus dari satu orang ke orang lain. Bila Anda tidak awas, dan dengan sembrono berinteraksi dengan banyak orang di tengah pandemi virus, bisa jadi Anda ikut terinfeksi dan terserang corona.

Beda social distancing dengan lockdown

Bila Anda rajin membaca atau menonton berita, banyak negara di dunia yang menerapkan lockdown. Ini juga merupakan sebuah upaya demi memperkecil kurva pertumbuhan virus corona. Bedanya, lockdown sama dengan ‘menghentikan sementara’ seluruh aktivitas di suatu kota dan meminta warga untuk tetap di rumah hingga penyebaran virus mereda. Setiap sudut kota dibersihkan, disterilisasi, sementara seluruh orang tidak diperkenankan untuk melakukan aktivitas di luar ruangan.

Lockdown ini hampir mirip dengan ‘melumpuhkan’ suatu kota. Tidak ada aktivitas dan kegiatan sama sekali di luar. Tidak ada pertemuan, tidak ada perkumpulan, bahkan seluruh penerbangan dan pariwisata pun diberhentikan. Sisi positifnya, penyebaran virus bisa ditekan karena tidak ada interaksi antar warga. Sisi negatifnya, perekonomian akan menurun dan warga kesulitan mendapat penghasilan akibat tidak boleh ada pekerjaan yang dilakukan di luar ruangan.

Bagaimana menerapkan social distancing

Social distancing tidak seketat lockdown dalams pengaplikasiannya. Anda hanya diminta untuk tetap berada di dalam rumah, dan melakukan pekerjaan, pendidikan, serta ibadah dari tempat tinggal masing-masing. Sementara itu, aktivitas di luar rumah masih tetap ada, tetap diperbolehkan, namun dibatasi. Contohnya, Anda tetap bisa pergi ke toko atau supermarket untuk beli kebutuhan, transportasi umum masih jalan namun waktu operasional dibatasi, dan sebagainya.

Anda juga diimbau untuk sementara waktu hindari membuat acara pengumpulan orang banyak, mengadakan acara yang sifatnya bersama-sama, membuat kegiatan yang memicu kerumunan, dan mengunjungi tempat ramai di mana orang berdesakan atau duduk berdempetan. Anak-anak pun akan diliburkan sementara waktu sekolah atau kuliahnya untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Aktivitas di luar masih berjalan, namun semaksimal mungkin Anda mengurangi interaksi di luar rumah demi menghindari paparan Covid-19.

Pengaruh social distancing terhadap kurva pertumbuhan virus

Social distancing adalah upaya penting guna mencegah kenaikan kurva pertumbuhan virus corona. Seperti yang Anda tahu, virus yang mulanya ditularkan dari hewan ke manusia, saat ini penularannya sudah dari manusia ke manusia. Skemanya mirip dengan flu. Ketika seseorang bersin, batuk, bersentuhan, dan interaksi dalam jarak dekat maka orang yang berada dalam radius dekat, akan ikut tertular serta terinfeksi.

Maka tak heran, bila masih banyak perkumpulan, kerumunan, dan interaksi antar banyak orang di luar sana, penyebaran dan penularan virus akan semakin besar. Kurva pertumbuhan pun akan makin naik. Namun ketika, interaksi dan aktivitas dalam kelompok besar dibatasi, kemudian Anda juga diminta untuk tetap tinggal di rumah, penyebaran akan makin minim. Orang yang mungkin suspek atau terindikasi Covid-19, juga berkesempatan kecil untuk menularkan virus ke orang lain ketika ia hanya berada dalam rumah.

Saat ini, tinggi kemungkinan infeksi virus Covid-19, di Indonesia. Kurva pertumbuhan virus corona pun masih bisa terus naik. Akan tetapi, Anda tahu, jika kurva pertumbuhan tetap melaju, itu artinya ada banyak sekali orang yang terinfeksi. Semua orang akan kemudian akan berbondong-bondong ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan pengobatan. Tenaga medis, dokter, dan perawat akan kewalahan jika terjadi outbreak yang lebih besar dari yang sudah terjadi sekarang.

Oleh sebab itu, mari jaga diri dengan melakukan social distancing. Jauhi kerumunan, hindari aktivitas dengan banyak orang, cuci tangan setiap habis bepergian atau ke luar rumah, bila bersin/batuk tutup dengan tisu atau lipatan tangan bagian dalam.

Turut andil dalam deteksi dini Corona dengan klik link berikut ini. Mari jaga diri Anda sendiri serta orang lain.