Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
Bagi tenaga medis, terdapat beberapa prosedur penanganan pasien serta campaign yang harus diikuti dengan benar, terutama saat terjadi wabah penyakit tertentu. Badan Kesehatan Dunia yakni WHO mencetuskan beberapa hal, diantaranya yaitu PPE dan IPC yang dikenal luas di seluruh dunia sejak terjadi wabah ebola, dan kembali diaplikasikan saat terjadi wabah corona. Lalu, apa pengertian dan dampaknya dalam penanggulangan virus corona? Berikut ulasannya.
Personal Protective Equipment (PPE) atau dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai alat pelindung diri. Alat-alat perlindungan personal untuk melindungi seseorang dari berbagai macam infeksi dan penularan penyakit . PPE adalah salah satu upaya perlindungan bagi tenaga medis yang dicetuskan oleh WHO (World Health Organization). Ia telah dikenal luas terutama semenjak ada wabah Ebola yang sempat mengglobal beberapa tahun lalu. Begitu pula saat ini, PPE juga menjadi faktor penting dalam penanggulangan virus corona.
Alat-alat utama yang termasuk PPE menurut WHO adalah sarung tangan plastik yang elastis. Kemudian ada pula apron atau overall yang didesain khusus dengan bahan tertentu. Lalu termasuk pula sepatu boot karet, kacamata pelindung, respirator untuk menyaring udara, dan face shield yakni penutup wajah yang transparan.
Infection Prevention and Control (IPC) adalah pencegahan yang diaplikasikan kepada pasien maupun petugas medis agar tidak tertular penyakit wabah seraya memastikan pihak medis untuk tetap memberikan pelayanan berkualitas. Dengan aplikasi IPC yang efektif, presentase petugas medis yang tertular penyakit saat melakukan pelayanan kesehatan dapat berkurang hingga 30%. Sedangkan, infeksi setelah operasi dapat berkurang hingga 50%.
Lain halnya dengan PPE yang berupa alat-alat pelindung diri, WHO mencetuskan beberapa campaign dalam menerapkan IPC, yakni:
Campaign yang berarti membersihkan tangan untuk menyelamatkan nyawa ini menganjurkan petugas medis untuk membersihkan tangan sebelum melakukan 5 hal. Pertama adalah sebelum berkontak dengan pasien. Lalu sebelum menjalani prosedur aseptic. Kemudian setelah melakukan kontak yang berisiko terkena cairan tubuh. Setelah itu adalah setelah berkontak dengan pasien. Terakhir, setelah bersentuhan langsung dengan area pasien.
Campaign IPC yang kedua ini adalah anjuran untuk berhati-hati dalam melakukan injeksi apapun ke dalam tubuh pasien, terutama injeksi atau suntikan yang berkaitan langsung dengan darah. WHO sendiri telah memiliki implementasi untuk menjalankan campaign ini yakni melalui perubahan sistem injeksi di dunia medis, training dan edukasi terhadap petugas medis, evaluasi dan feedback, community awareness, dan penyuluhan terhadap instansi terkait.
Alat-alat PPE sangat penting untuk melindungi tenaga medis, pasien maupun orang lain yang mungkin ada di suatu area yang dekat dengan orang yang terinfeksi. Dengan penerapan PPE yang sesuai standar, maka penularan virus berbahaya seperti ebola maupun corona dapat diminimalisir. Penggunaan PPE dalam menangani pasien pun harus dikombinasikan dengan mencuci tangan dengan benar, yang merupakan salah satu campaign IPC.
Selain itu, dengan melakukan injeksi yang aman dan sesuai IPC, maka injeksi tersebut tidak akan melukai penerima injeksi, serta tidak akan memberikan risiko terhadap petugas medis yang bersangkutan. Selain itu, injeksi yang dilakukan tidak sesuai standar IPC akan merugikan banyak pihak karena dapat menyebarkan penyakit mematikan seperti virus hepatitis bahkan HIV/AIDS. Dengan penerapan PPE dan IPC yang sesuai standar WHO, maka risiko penularan wabah pun dapat diminimalisir, sehingga dapat menjadi salah satu upaya untuk penanggulangan virus corona yang efektif.
Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
Perlu adanya pembekalan kompetensi kepada tim IT fasilitas kesehatan, sebagai upaya percepatan transformasi digital kesehatan di Indonesia.
Clinical pathway mencakup proses pengambilan keputusan yang dibagi antara pasien, keluarga, dan tim medis untuk memastikan bahwa perawatan....