Aplikasi Fasilitas Kesehatan
Aplikasi Fasilitas Kesehatan
24 March 2020
Baskoro Aris Sansoko

Penderita virus corona yang masih dalam perawatan maupun yang sudah sembuh juga tak jarang menerima stigma negatif dari masyarakat. Mereka merasa diasingkan, ditakuti, dan diekspos. Data diri disebar, informasi pribadi digali. Belum lagi masyarakat yang memandang “negatif” kepada mereka. Mari bersama-sama kita melawan stigma penderita corona ini!

Stigma penderita corona

Munculnya wabah pandemi di seluruh negeri tentu keadaan yang tidak pernah diinginkan siapapun. Semua berada dalam tekanan, kecemasan, dan ketakutan. Namun, stigma penderita corona bukanlah hal yang harus dimunculkan saat kondisi seperti ini.  Stigma dan diskriminasi kepada pasien corona maupun yang masih suspect corona akan sangat membebani mental dan pikirannya. Bukannya fokus untuk pengobatan, penderita mungkin justru takut diasingkan dan diasumsikan dengan hal negatif.

Perlu diingat bahwa bisa saja orang yang berada di dekat Anda adalah suspect corona karena memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, kontak dengan orang asing, interaksi dengan pasien positif corona, dan juga aktivitas di bandara tempat banyak orang berkumpul. Namun, bukan berarti Anda harus menjauhi atau mengasingkan orang tersebut. Jangan diskriminasi sebab ini akan menyebabkan kelelahan mental.

Siapa saja yang berisiko terkena stigma negatif

Anda memang harus waspada dengan orang yang memiliki riwayat perjalanan luar negeri atau pernah kontak dengan penderita corona. Begitu juga dengan orang yang pernah dalam populasi persebaran corona. Namun, ingat bahwa tidak semua orang dalam populasi tersebut, atau dengan riwayat perjalanan luar negeri, pasti terinfeksi corona. Jika imunitas mereka baik, maka bisa jadi mereka adalah orang yang tidak akan tertular virus.

Stigma penderita corona akan sangat meresahkan dan melelahkan. Oleh sebab itu, jangan sampai Anda memberikan beban berat stigma sosial pada mereka yang punya riwayat perjalanan luar negeri, pernah interaksi dengan penderita, atau pernah dalam kota yang banyak kasus ditemukan. Berikut ini beberapa orang yang berisiko terkena stigma:

  • Orang asing, dari luar negeri yang negaranya banyak ditemukan kasus positif Covid-19.
  • Orang yang ada riwayat perjalanan ke luar negeri, seperti TKI, Umrah, Haji, tugas kerja, dll.
  • Petugas medis, profesional kesehatan, dan penanggap darurat. Mereka rela membahayakan diri untuk melawan corona, tidak seharusnya Anda menjauhinya.
  • Penderita corona yang sudah dinyatakan sembuh karena takut berpotensi menyebarkan kembali virus.

Melawan stigma penderita corona

Sudah cukup Anda memberi stigma sosial kepada penderita virus corona. Jangan lagi perpanjang hal yang tidak seharusnya terjadi ini. Stigma sangat menyakiti semua orang. Mereka akan merasa dihindari, ditolak secara sosial, ditekan secara mental, bahkan yang parah adalah kekerasan fisik. Stigma akan memengaruhi kesehatan emosi dan mental orang yang distigmasi.

Maka dari itu, mari stop stigma pasien corona. Bantu mereka untuk sembuh dan menjalani semua ini. Mari bersama-sama menghadapi virus corona dengan saling membantu dan peduli satu sama lain dengan melawan stigma. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

  • Menjaga privasi dan kerahasiaan pasien dan orang yang masih suspect Jangan sebar informasi pribadi dan data diri.
  • Meningkatkan kesadaran tentang Covid-19 tanpa menciptakan rasa takut.
  • Membagikan informasi yang akurat tentang penyebaran virus dan bagaimana virus ini menyebar.
  • Membantu menyadarkan masyarakat untuk tidak mengucilkan orang dengan riwayat perjalanan atau kontak pasien positif corona.
  • Berhati-hati dalam membagikan informasi kepada khalayak luas.
  • Tidak stereotyping orang-orang yang berisiko tinggi terpapar corona, termasuk yang sudah sembuh.
  • Menanyakan kabar dan menjaga hubungan baik dengan orang yang mungkin dapat stigmasi dari masyarakat. Mereka butuh teman di saat sulit seperti ini. Hubungi melalui media sosial atau pesan singkat.
  • Berterima kasih kepada petugas kesehatan dan penanggung jawab medis. Termasuk petugas medis dan relawan yang mau melakukan perjalanan ke daerah-daerah wabah Covid-19 demi kesembuhan dan penghentian penyebaran virus. Jasa mereka abadi.
  • Berikan bantuan kepada petugas medis yang saat ini berjuang memberikan kesembuhan kepada pasien corona. Anda juga bisa galang dana atau sumbang kebutuhan yang diperlukan petugas medis dan rumah sakit.

Tidak ada yang menginginkan pandemi virus corona. Tidak ada juga yang ingin terinfeksi virus corona. Covid-19 adalah pandemi yang melanda kita semua. Untuk sembuh, kita butuh kepedulian satu sama lain. Saling bantu, saling menjaga diri, dan semoga badai ini segera berlalu. Stay healthy!

promo simrs
Coba Gratis Sekarang

Artikel terbaru

Lihat semua artikel
9 May 2023
Regulatory Sandbox Definisi Serta Langkah Penerapannya

Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...

Read More
12 April 2023
Seminar Peningkatan Kompetensi Tenaga IT Dalam Implementasi RME

Perlu adanya pembekalan kompetensi kepada tim IT fasilitas kesehatan, sebagai upaya percepatan transformasi digital kesehatan di Indonesia.

Read More
5 April 2023
Apa Itu Clinical Pathway?

Clinical pathway mencakup proses pengambilan keputusan yang dibagi antara pasien, keluarga, dan tim medis untuk memastikan bahwa perawatan....

Read More
TRUSTMEDIS
© Copyright 2024 Trustmedis Indonesia
apartmentfile-addgraduation-hatbookusersbubblechart-bars
Avatar

dari baru saja mengajukan demo gratis
✔ verified by staging-wp.trustmedis.com

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram