Transmisi virus corona awalnya ditemukan pada tanggal 17 Desember 2019. Di lansir dari South China Morning Post (SCMP) orang pertama positif Corona atau basa disebut Covid-19 ialah pria berumur 55 tahun asal Hubei, China.

Lalu virus ini dengan cepat bertransmisi ke seluruh daratan China. Terhitung hingga saat ini kasus Covid-19 mencapai 81.137 jiwa dengan kasus meninggal dunia 3.249 jiwa per tanggal 19 maret 2019. Meski pemerintah China telah menangani kasus ini dengan mengisolasi beberapa wilayahnya yang rentan Covid-19, namun virus ini telah menyebar hingga ke negara benua Eropa.

Corona Skala Global

Hingga sekarang Covid-19 telah menyebar ke 164 negara dengan kasus kematian lebih dari 8.000 jiwa di seluruh dunia (19 Maret 2019). Adapun 5 negara diluar China yang paling terdampak Covid-19. 5 negara ini meliputi Itali, Iran, Spanyol. Jerman, dan Korea Selatan. Anda dapat memantau transmisi Covid-19 lingkup global melalui website resmi World Health Organization (WHO)

4 Skenario Transmisi Virus Corona

Melihat kejadian ini World Health Organization (WHO) menyiapkan 4 skenario transmisi virus corona sebagai berikut:

Pertama, negara dengan 0 kasus. Bagi negara yang belum terdampak pemerintah setempat harus sebisa mungkin untuk waspada dan melakukan pencegahan Covid-19 dari luar. Berjaga-jaga dengan mewacanakan respon medis, jika dikemudian hari ditemukan kasus Covid-19. Mengedukasi masyarakat lewat himbauan agar selalu menjaga imun tubuh dan kebersihan sekitar.

Kedua, negara dengan 1 kasus atau lebih, dengan asal usul transmisi dari luar negeri. Bagi negara yang baru terdampak Covid-19, pemerintah tentu harus bertindak cepat. Mengadakan mekanisme respon emergensi.

Mengadakan penulusuran transmisi Covid-19, dengan selalu memonitor dan/ mengakarantina orang yang pernah berhubungan dengan pasien positif Covid-19. Selain itu, penerapan medis dengan menggunakan obat penyakit penafasan guna mengurangi gejala pasien Covid-19 menjadi lebih parah.

Ketiga, negara mengalami kasus clustering pada waktu tertentu dan kondisi geografis yang terdampak Covid-19. Pada umumnya negara dengan tahap clustering telah mengalami peningkatan kasus transmisi Covid-19 secara signifikan. Maka dari itu pemerintah akan meningkatkan mekanisme kewaspadaan respon emergensi.

Hal ini berupa peningkatan layanan medis, penulusuran kasus positif Covid-19 lebih lanjut. Pengembangan sistem pengobatan penyakit pernafasan guna menurunkan gejala pada pasien Covid-19. Biasanya disertai dengan himbauan untuk mengurangi kegiatan diluar ruangan jika tidak ada kepentingan mendesak.

Keempat, negara paling terdampak Covid-19 dengan banyaknya jumlah kasus positif covid-19 di warga lokal. Negara meningkatkan status darurat dan biasanya di sertai dengan karantina sementara waktu di wilayah yang paling rentan. Kunjungan dari dan ke luar negeri pun akan dibatasi.

Mengingat banyaknya kasus Covid-19 pemerintah juga menelusuri wilayah mana saja yang pertama kali dan paling terdampak Covid-19. Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan tenang. Aktivitas di ruang publik, sekolah, atau pabrik di hentikan sementara waktu. Peningkatan layanan medis seperti penambahan rumah sakit rujukan di tiap wilayah.

Merembaknya Covid-19 merupakan tanggung jawab bersama. Perasaan khawatir memang wajar, namun tetap jangan berlebihan menanggapi penyebaran covid-19. Meningkatkan kewaspadaan, kebersihan diri dan lingkungan memang penting untuk mencegah Covid-19. Namun berpikir positif dan memberikan dukungan bagi orang sekitar, dapat berdampak baik bagi diri sendiri serta orang lain.