Aplikasi Fasilitas Kesehatan
Aplikasi Fasilitas Kesehatan
27 March 2020
Baskoro Aris Sansoko

Dalam penanganan virus corona yang ada di Indonesia, pemerintah dan pihak terkait dihadapkan pada banyak faktor. Salah satunya adalah bagaimana penanganan informasi pasien virus corona di masyarakat. Hal tersebut pada akhirnya membuat Presiden Joko Widodo mengeluarkan instruksi dalam hal penanganan dalam menjaga pasien virus corona ini.

Merahasiakan Data Pasien ke Publik

Pertimbangan etika yang pertama ketika menangani pasien corona terkait informasi mereka adalah dengan merahasiakannya kepada publik. Hal ini juga lah yang telah diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo untuk mewanti-wanti dan merahasiakan identitas pasien corona. Baik itu kepada para menteri maupun jajaran terkait. Termasuk pula kepada masyarakat.

Tujuannya tidak lain adalah agar pasien tersebut tidak terdampak secara psikologis. Misalnya saja pasien tersebut menjadi tertekan dan mengganggu kesehatan mentalnya. Bayangkan saja jika data tersebut tersebar ke publik. Bisa saja tidak hanya dampak psikologis saja yang diterima oleh pasien, tetapi juga dampak secara sosial. Misalnya saja kehilangan pekerjaan, dikucilkan dari tempat tinggal dan lain sebagainya.

Melakukan Penanganan Secara Cepat dan Terarah

Dalam situasi darurat terkait pandemi virus corona, pemerintah juga sebaiknya bertindak cepat dalam penganganan. Hal ini berlaku untuk penanganan pasien untuk screening atau pemeriksaaan. Selanjutnya para petugas medis akan memeriksa kesehatan dalam hal ini di antaranya adalah pemeriksaan suhu tubuh dan pengambilan spesimen.

Spesimen tersebut selanjutnya akan dikirimkan kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Jakarta. Hasilnya pun akan keluar kurang lebih selama 1x24 jam setelah spesimen pasien tersebut diterima. Bila hasilnya negatif, pasien tersebut pun dapat dirawat dengan sebab penyakit. Namun, bila dinyatakan positif di sini pasien akan dilakukan penanganan khusus dan tetap memperhatikan unsur kerahasiaan data.

Media Perlu Bijak Beritakan Informasi Pasien Virus Corona

Mengenai kerahasiaan data pasien ini memang harus disikapi dengan baik oleh semua kalangan. Dalam hal ini tidak hanya di tingkat pemerintahan pusat dan daerah saja, tetapi juga bagi para media. Di sini media memang berperan penting di garda terdepan dalam memberitakan mengenai informasi pandemi virus corona.

Meski begitu harus pula diperhatikan mengenai kode etik jurnalistik yang ada. Selain itu, media juga mampu memberikan informasi yang bersumber dari data yang akurat. Terkait informasi pasien virus corona ini sebaiknya media perlu berhati-hati dan selektif dalam menyebarkan informasi dan berita agar masyarakat, khususnya keluarga pasien tidak menjadi terganggu.

Hindari Berita Hoax Agar Masyarakat Tak Panik

Hal terakhir lainnya yang perlu dihindari dalam hal informasi pasien virus corona adalah berita hoax. Tak bisa dipungkiri, di tengah pandemi global saat ini memang masih ada tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab yang menyebarkan informasi untuk kepentingan pribadi dan menyesatkan. Hal ini setidaknya dapat dilihat dari apa yang ditemukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagaimana dilansir dari laman Detik.com per tanggal 12 Maret 2020 lalu yang menemukan sekitar 196 hoax terkait virus corona ini.

Bila berita hoax tersebut tidak tertangani dengan baik, maka bisa jadi hal tersebut memicu kepanikan di masyarakat. Bahkan, dapat menjadi sebuah chaos. Maka, dalam hal pasien virus corona ini dan juga mencegah hoax, pemerintah pun perlu menggandeng lembaga terkait seperti pihak Kepolisian Republik Indonesia.

Setidaknya itulah pertimbangan etika dan prosedur terkait informasi mengenai pasien virus corona yang perlu diketahui. Oleh karena itulah setidaknya kita perlu melakukan klarifikasi data sebaik mungkin agar tidak terjadi disinformasi kepada masyarakat terkait informasi pasien corona tersebut.

Apabila informasi yang beredar di masyarakat semakin banyak yang simpang siur, maka ini pun dapat membawa masalah baru. Salah satunya adalah terjadinya kepanikan massal yang ada di masyarakat dan merugikan sesama. Misalnya dalam hal panic buying, menyepelekan isu terkait virus corona dan sebagainya.

promo simrs
Coba Gratis Sekarang

Artikel terbaru

Lihat semua artikel
9 May 2023
Regulatory Sandbox Definisi Serta Langkah Penerapannya

Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...

Read More
12 April 2023
Seminar Peningkatan Kompetensi Tenaga IT Dalam Implementasi RME

Perlu adanya pembekalan kompetensi kepada tim IT fasilitas kesehatan, sebagai upaya percepatan transformasi digital kesehatan di Indonesia.

Read More
5 April 2023
Apa Itu Clinical Pathway?

Clinical pathway mencakup proses pengambilan keputusan yang dibagi antara pasien, keluarga, dan tim medis untuk memastikan bahwa perawatan....

Read More
TRUSTMEDIS
© Copyright 2024 Trustmedis Indonesia
apartmentfile-addgraduation-hatbookusersbubblechart-bars
Avatar

dari baru saja mengajukan demo gratis
✔ verified by staging-wp.trustmedis.com

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram