Aplikasi Fasilitas Kesehatan
Aplikasi Fasilitas Kesehatan
30 March 2020
Baskoro Aris Sansoko

Pandemi virus corona memunculkan masalah baru di berbagai negara di dunia. Selain menipisnya stok obat-obatan, alat untuk tenaga medis, di sisi lain juga memunculkan perilaku panic buying. Khususnya bagi negara terdampak dan negara yang memberlakukan lockdown. Adapun aneka kebutuhan yang dibeli selain makanan dan minuman dalam panic buying juga obat-obatan. Hal ini bisa dicontohkan apa yang terjadi di Inggris dalam kasus panic buying beberapa waktu lalu yang membuat permintaan hand sanitizer meningkat hingga 650% sebagaimana dilansir dari laman CNN.

Lantas, perlukah kita untuk melakukan panic buying? Di tengah pandemi seperti saat ini, memang kurang tepat. Sebab ada beberapa alasan mengapa Anda harus berpikir ulang untuk melakukan tersebut. Berikut ulasannya!

Dapat Menghilangkan Rasa Empati terhadap Sesama

Pada dasarnya manusia diciptakan sebagai makhluk sosial. Oleh karena itu, seseorang dianjurkan untuk selalu bahu membahu dalam memecahkan berbagai permasalahan yang ada. Begitu juga dalam mencegah pandemi global virus corona. Adanya panic buying terlihat bertolak belakang dengan kodrat manusia sebagai makhluk sosial.

Di sini lah fenomena tersebut dapat membuat rasa empati maupun simpati terhadap sesama semakin menurun atau bahkan menghilang. Munculnya ego dan rasa insecure membuat seseorang rela memborong apa saja yang mereka butuhkan. Kemudian, mereka tidak memntingkan bahwa masih ada orang lain yang lebih membutuhkan. Misalnya, keluarga pasien, si pasien, dan tenaga medis dan mereka yang membutuhkan lainnya.

Panic Buying Memunculkan Kepanikan

Selanjutnya, mengapa Anda sebaiknya tidak melakukan panic buying adalah dapat memunculkan kepanikan. Keberadaan pandemi virus corona telah mengakibatkan kepanikan di seluruh dunia. Belum lagi ditambah dengan beredarnya informasi hoax di masyarakat yang membuat siapa saja semakin tak terkendali. Hal yang sama juga berlaku dengan fenomena panic buying.

Kepanikan berkepanjangan yang ditimbulkan dari fenomena tersebut bisa saja tidak berlangsung selama satu atau dua hari saja, melainkan berhari-hari. Seseorang akan merasa cemas jika kebutuhan tidak ada di pasaran. Mereka pun saling berlomba mendapatkan barang yang sebenarnya tidak begitu dibutuhkan.

Bukanlah Jalan Terbaik untuk Bebas dari Wabah

Ingat, melakukan pemborongan barang kebutuhan dalam panic buying bukanlah menyelesaikan Anda terbebas dari pandemi virus corona. Hal yang paling penting daripada Anda menimbun barang kebutuhan dalam mencegah virus adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Dengan Anda melakukan panic buying, maka risiko tertular dari virus tersebut semakin besar.

Mengapa demikian? Saat belanja, Anda melakukan kontak langsung dengan orang lain dalam jumlah yang massif. Anda pun tidak tahu apakah dari mereka dapat menularkan virus tersebut. Sah saja bila Anda berbelanja kebutuhan, namun perhatikan berapa banyak yang dibutuhkan dan selalu menjaga kesehatan ketika berbelanja. Misalnya dengan menggunakan masker dan sebagainya.

Hal Terburuk, Dapat Terjadi Chaos

Kemungkinan terburuk dari terjadinya aksi panic buying di saat pandemi virus corona saat ini adalah dapat memicu kekacauan publik atau chaos. Pada tingkatan ini seseorang akan kehilangan simpati maupun empati. Mereka lebih mementingkan ego sendiri dan apabila dibiarkan akan memicu adanya krisis kemanusiaan.

Mereka yang tidak memiliki akses atau mendapatkan barang kebutuhan, pada akhirnya akan merasa terganggu dan bila dibiarkan akan memunculkan perlawanan. Perlawanan di sini tidak lain karena mereka merasa tidak adil. Kemudian, di sini mulai banyak terjadi konflik antar golongan. Terlebih lagi bila ada yang ‘mengompori’ fenomena ini oleh orang tak bertanggung jawab. Tentu, bisa membuat konflik akan semakin meluas dan pada akhirnya memicu chaos.

Melihat dari poin-poin di atas dapat disimpulkan bahwa panic buying bukanlah menjadi solusi utama dalam menghadapi pandemi virus corona. Justru dengan adanya tindakan tersebut akan menambah masalah dan kepanikan baru di tengah masyarakat. Kuncinya di sini adalah, selain menjaga kondisi kesehatan, sebaiknya Anda membeli barang kebutuhan secukupnya saja. Kemudian, prioritaskan untuk orang lain yang lebih membutuhkan terutama dalama hal kebutuhan medis.

promo simrs
Coba Gratis Sekarang

Artikel terbaru

Lihat semua artikel
9 May 2023
Regulatory Sandbox Definisi Serta Langkah Penerapannya

Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...

Read More
12 April 2023
Seminar Peningkatan Kompetensi Tenaga IT Dalam Implementasi RME

Perlu adanya pembekalan kompetensi kepada tim IT fasilitas kesehatan, sebagai upaya percepatan transformasi digital kesehatan di Indonesia.

Read More
5 April 2023
Apa Itu Clinical Pathway?

Clinical pathway mencakup proses pengambilan keputusan yang dibagi antara pasien, keluarga, dan tim medis untuk memastikan bahwa perawatan....

Read More
TRUSTMEDIS
© Copyright 2024 Trustmedis Indonesia
apartmentfile-addgraduation-hatbookusersbubblechart-bars
Avatar

dari baru saja mengajukan demo gratis
✔ verified by staging-wp.trustmedis.com

linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram