Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
Telemedicine menjadi sebuah tren baru dalam dunia kesehatan di era digital. Secara umum, menurut American Academy of Family Physicians definisi telemedicine adalah teknologi yang memudahkan pasien berkonsultasi dengan dokter tanpa melalui tatap muka secara langsung. Di masa pandemi Covid 19, penggunaan telemedicine menjadi meningkat untuk mencegah penyebaran bahkan telemedicine hemat biaya pasien.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setidaknya ada beberapa alasan perlunya penggunaan telemedicine. Yakni sebagai pendukung perawatan secara klinis, memangkas masalah geografis pelayanan kesehatan di daerah, inovasi teknologi informasi, dan meningkatkan kualitas hidup maupun kesehatan masyarakat.
Lantas bagaimana pemanfaatan telemedicine dan manfaatnya bagi para pasien? Berikut uraiannya yang perlu Anda ketahui.
Pemanfaatan telemedicine dalam dunia kesehatan tergantung pada bagaimana cara kerja telemedicine itu sendiri. Beberapa di antaranya adalah teleasissistansi, teleedukasi, hingga telesurgery. Kemudian, juga ada telekonsultasi dan telemonitoring.
Dari segi pelaksanaannya, telemedicine dibagi dalam dua konsep yakni real time atau synchronous dan konsep store and forward (synchronous). Konsep real time masih dibedakan lagi menjadi telemedicine yang sederhana seperti penggunaan telepon maupun aplikasi untuk berkonsultasi dengan dokter dan tenaga medis lainnya.
Sedangkan untuk real time yang lebih kompleks misalnya penggunaan robot bedah. Bahkan, kini juga ada fitur teleotoscope. Fitur ini dokter dapat berinteraksi dengan pasien secara jarak jauh dan dapat mendengarkan detak jantung pasien dari jarak jauh untuk mendiagnosa penyakit.
Berikutnya adalah konsep store and forward. Caranya adalah dengan mengumpulkan data medis dan dikirimkan ke dokter spesialias untuk kepentingan evaluasi yang dilakukan secara offline. Konsep ini sudah diterapkan di beberapa rumah sakit yang memang menerima pasien lintas negara. Biasanya spesialisasi yang digunakan untuk telemedicine ini adalah radiolog, dermatolog, dan patolog.
Keberadaan telemedicine dinilai mampu memberikan dukungan penuh kepada masyarakat dalam hal ini pasien untuk mendapatkan informasi kesehatan hingga penanganannya. Beberapa kelebihan dan manfaat telemedicine ini antara lain adalah sebagai berikut.
Pengidap penyakit kronis di Indonesia cukup banyak, seperti penyakit diabetes melitus maupun hipertensi. Apabila tak tertangani dengan baik dan cepat, akan berakibat pada kematian. Adanya telemedicine dapat membantu pemantauan kepada pengidap penyakit tersebut secara akurat dan intensif, sehingga dapat mencegah hal buruk.
Salah satu contohnya adalah pemantauan tensi darah dan gula darah. Pasien tidak melulu harus tatap muka langsung dengan dokter untuk melakukan hal itu. Cukup dipantau hanya melalui aplikasi tertentu dari rumah sesuai dengan anjuran dokter dan telemedicine hemat biaya pasien.
Pelayanan kesehatan di daerah terkadang memiliki kendala tertentu. Misalnya saja pasien harus bertatap muka dengan dokter terlebih dahulu untuk penyakit kronis. Padahal dokter umum maupun spesialis seringkali tidak hanya praktik di satu tempat saja. Dengan begitu pasien harus menunggu lama.
Belum lagi ditambah administrasi yang panjang, ini dapat menurunkan kepercayaan pasien terhadap pelayanan kesehatan yang ada. Maka, dengan adanya telemedicine pasien bisa berkonsultasi dengan dokter dapat lebih mudah tanpa harus menunggu kehadiran dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. Dengan cara ini, juga mampu meningkatkan pelayanan kesehatan baik di rumah sakit maupun klinik.
Manfaat terakhir dari telemedicine adalah pasien lebih menghemat biaya. Hal ini bisa kita contohkan dari pelayanan kesehatan di Jefferson Health. Secara umum, biaya konsultasi dokter di fasilitas tersebut mulai dari 34 hingga 131 dolar. Sedangkan untuk urgent care center berkisar antara 98 hingga 163 dolar. Lalu, untuk emergency department biayanya sekitar 358 – 1.595 dolar. Bandingkan dengan biaya telemedicine Jefferson Health hanya 49 dolar. Bahkan sekitar 74% pasien yang ada mengaku tidak mengunjungi faskes selama 2-3 hari setelah menggunakannya.
Ringannya biaya telemedicine ini setidaknya menjadi sebuah solusi bagi fasilitas kesehatan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Khususnya bagi masyarakat yang ada di kelas menengah dan masyarakat daerah yang perlu biaya tambahan bila ingin konsultasi tatap muka dengan dokter di kota besar.
Begitu besar bukan manfaat telemedicine hemat biaya pasien? Kini, sudah saatnya fasilitas kesehatan Anda menggunakan telemedicine untuk penanganan dan pelayanan yang lebih baik. Untuk memperoleh informasi tentang telemedicine terbaik Anda bisa langsung menghubungi TrustMedis.
Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
Perlu adanya pembekalan kompetensi kepada tim IT fasilitas kesehatan, sebagai upaya percepatan transformasi digital kesehatan di Indonesia.
Clinical pathway mencakup proses pengambilan keputusan yang dibagi antara pasien, keluarga, dan tim medis untuk memastikan bahwa perawatan....