Telemedis sebagai pelayanan yang sedang dikembangkan memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kualitas pelayanan faskes terlebih di saat pandemi. Namun demikian, mengembangkan suatu model pelayanan baru ada tahapan-tahapannya. Tidak bisa jika tiba-tiba hanya dalam periode yang sebentar pelayanan telemedis di faskes menjadi sangat maju dan mumpuni. Oleh karena itu, untuk memajukan pelaksanaan, keberlanjutan, dan optimalisasi layanan telemedis, model perkembangan telemedis atau maturity model sangat penting.

Maturity model berguna untuk menetapkan kriteria kompetensi, kemampuan, dan tingkat kecanggihan pelayanan telemedis. Model ini juga dapat digunakan sebagai tolak ukur dan alat penilaian diri sehingga mampu memandu program telemedis Anda menjadi semakin lebih baik seiring waktu. Dalam tiap model perkembangan telemedis, ada 4 aspek yang penting diperhatikan. Aspek pertama adalah ciri-ciri platform atau teknologi telemedis di tahap tersebut. Kemudian sumber daya program telemedis. Disusul dengan kepemimpinan dan bentuk pengelolaan program telemedis. Terakhir adalah pelaksanaan telemedis.

Ada tiga tahapan yang akan diperkenalkan satu per satu di tiap artikel dalam pengembangan telemedis, yaitu basic model, foundational model, dan advanced model. Pada artikel kali ini, mari mengenal lebih lebih jauh tentang perkembangan telemedis tahapan paling awal, yaitu tahapan dasar atau Basic Model.

Ciri-Ciri Platform/Teknologi Telemedis Tahapan Dasar

Program telemedis pada tahapan dasar atau basic model memiliki ciri utama sebagai pilot project atau proyek mula dengan skala kecil. Oleh karena itu, teknologi atau platform yang digunakan pada tahapan ini bersifat terfragmentasi. Maksud dari terfragmentasi adalah masing-masing komponen programnya masih berdiri sendiri dan tidak terhubung dengan satu sama lain.

Adapun demikian, kemungkinan ia terintegrasi pun sangat terbatas hanya pada Electronic Health Record atau catatan kesehatan elektronik. Perkembangan telemedis pada tahapan awal ini masih memiliki alur kerja yang tidak efisien. Pada tahapan ini, pihak terkait masih saling belajar untuk meramu alur kerja yang terbaik bagi kelancaran program telemedis. Selain itu, teknologi yang digunakan masih kurang dapat diandalkan. Banyak bug yang harus diselesaikan dan fitur yang perlu ditambahkan untuk membuatnya menjadi lebih andal.

Sumber Daya Program Telemedis Tahapan Dasar

Sumber daya program telemedis tahapan dasar dapat dilihat dari alokasi keuangan untuk pengembangan telemedis. Dalam standar Amerika Serikat, apabila alokasi keuangan masih di bawah 1 juta dolar AS, maka ini masih terhitung sumber daya tahapan dasar. Hal ini tentu berbeda apabila disituasikan di Indonesia yang sayangnya sementara ini masih dalam masa pengembangan awal sekali sehingga belum bisa diestimasi lebih baik berapa batas atas nilai keuangan yang menunjukkan program telemedis berada pada tahapan dasar.

Berikutnya, tim dalam pelaksanaan program telemedis tidak didukung oleh pusat secara meluas. Program telemedis dikelola oleh tim kecil yang dipimpin oleh pemimpin pilot project. Apabila diandaikan seperti rumah sakit, maka telemedis tahap dasar masih diterapkan hanya pada satu poli atau beberapa poli untuk melihat potensi dan kemungkinan perkembangannya.

Kepemimpinan dan Pengelolaan Program Telemedis Tahapan Dasar

Pengelolaan program telemedis pada tahapan dasar dilakukan oleh tim kecil tanpa ada struktur tata kelola yang jelas. Perkembangan program telemedis pada tahapan ini juga berjalan secara organik. Organik berarti sifatnya lebih perlahan, mengambil input-input dari lapangan, dan kemudian menambahkan fitur-fitur baru sebagai respons dari kebutuhan lapangan. Hal ini berbeda dengan pengembangan struktural yang sifatnya cenderung lebih dari atas ke bawah.

Berikutnya, pengelolaan program telemedis ini cenderung diarahkan untuk memenuhi kebutuhan unit pelaksananya atau secara lokal. Hal ini akan berbeda nanti ketika pada tahap selanjutnya, yaitu ketika program mulai coba direplikasi atau diperluas untuk skala lebih luas. Kemudian, visi dan strategi telemedis pada tahap ini masih kurang terpadu dan belum memiliki kriteria keberhasilan yang jelas. Oleh karena itu, visibilitas program telemedis di tahapan ini masih kecil di seluruh organisasi dan belum ada kebijakan standar yang konsisten.

Pelaksanaan Perkembangan Telemedis Tahapan Dasar

Tingkat pelaksanaan program telemedis pada tahap ini adalah dalam ukuran moderat di antara sebagian kecil penyedia layanan kesehatan yang berminat. Apabila diandaikan dalam sebuah rumah sakit, maka program telemedis dilaksanakan hanya oleh sebagian poli-poli kecil yang berminat. Namun keseluruhan rumah sakit masih belum tahu apakah perlu mengembangkannya lebih jauh atau tidak sehingga dalam tahap ini masih dilihat apakah program ini berpotensi berkembang atau apa yang perlu dibenahi.

Tahapan perkembangan telemedis yang lebih besar akan dibahas pada unggahan selanjutnya dengan cakupan dan pelaksanaan yang lebih kompleks. Ikuti lebih lanjut dengan terus stay tune di blog Trustmedis. Bagikan ke kolega sejawat agar faskes di Indonesia bisa lebih maju dengan pelayanan telemedis!