Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi di seluruh dunia mendorong banyak negara untuk memanfaatkan teknologi digital dalam bidang kesehatan. World Health Organization (WHO) sudah menyadari hal tersebut terlebih dahulu. Sehingga pada tahun 2005, meminta negara anggota untuk mengembangkan rencana strategi digital dengan skala nasional khususnya dibidang e-health. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan akses layanan kesehatan yang adil, terjangkau, dan merata bagi seluruh masyarakat. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan penggunaan e-health yang semakin meluas, maka dari itu diperlukan penilaian kematangan digital di fasilitas kesehatan.

Penilaian Kematangan Digital di Fasilitas Kesehatan

Penilaian kematangan digital adalah suatu metode untuk menilai kemampuan fasilitas kesehatan dalam melakukan penerapan teknologi digital. Kondisi saat ini di Indonesia, dari sisi pemerintahan Kementrian Kesehatan telah melakukan evaluasi kapasitas sistem informasi kesehatan dengan menggunakan Health Metric Network (HMN). HMN merupakan metode yang sudah direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) yang mulai dikenalkan pada tahun 2005. HMN sendiri adalah sebuah framework yang berisi referensi standar untuk mengembangkan sistem informasi kesehatan.

Menurut WHO, Health Metric Networks (HMN) menilai penyelenggaran sistem informasi kesehatan melalui 6 aspek, seperti :

1. Sumber daya yang digunakan dalam menyusun SIK
2. Indikator
3. Sumber data
4. Manajemen data
5. Kualitas data
6. Diseminasi dan pemanfaatan

Dari hasil penilaian diatas dapat memberikan gambaran mengenai tingkat kematangan sistem kesehatan digital saat ini dalam aspek-aspek seperti sumber daya manusia, proses bisnis, teknologi, serta kapasitas organisasi. Lalu, membantu penggunanya menetapkan tujuan tingkat kematangan kesehatan digital di masa depan. Kemudian, menginformasikan perkembangan rencana perbaikan untuk mewujudkan sistem kesehatan digital yang lebih baik (Measure Evaluation, 2018).

Baca Juga : 4 Manfaat Integrasi Data Bagi Fasilitas Kesehatan

Tujuan Penilaian Kematangan Digital

Tujuan penilaian kematangan digital ini dibagi menjadi dua, yaitu umum dan khusus. Tujuan umum dari penilaian kematangan digital adalah untuk menilai kesiapan fasilitas kesehatan dalam menerapkan teknologi digital. Selain itu, penilaian kematangan digital juga bertujuan untuk mendukung percepatan implementasi program transformasi digital di Indonesia. 

Kemudian untuk tujuan khusus diantaranya adalah : 

1. Menilai kondisi SIK saat ini dan menentukan rencana aksi untuk memperkuat sub-domain dan parameter penting SIK.
2. Memberikan dukungan untuk mempercepat integrasi sistem/data program kesehatan dan demografi kesehatan.
3. Mengkaji kemampuan interoperabilitas sistem informasi yang terpisah pada level fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk fasilitas primer dan rujukan, serta pada level komunitas kesehatan, termasuk industri, sektor swasta, dan inovasi kesehatan digital.
4. Memperkuat jaringan SIK dengan daerah (dinas kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota), fasilitas pelayanan kesehatan (primer, rujukan), dan pengembang aplikasi (industri/swasta)

Oleh karena itu, diperlukan penilaian berkala terkait kondisi Sistem Informasi Kesehatan (SIK) untuk memastikan bahwa intervensi penguatan SIK dapat dilakukan di berbagai tingkatan yang sesuai. Melakukan penilaian kematangan digital dari sistem informasi kesehatan dapat menjadi dasar bagi setiap daerah untuk mengevaluasi diri, memperbaiki kekurangan, dan merencanakan langkah berikutnya agar tercipta sistem informasi kesehatan yang andal, dapat menghasilkan data dan informasi yang berkualitas, serta dapat digunakan sebagai alat ukur keberhasilan semua program yang dijalankan.

Baca Juga : Mengetahui Cara Kerja Rekam Medis Elektronik

Percepat Transformasi Digital Pada Faskes Anda dengan Trustmedis

Jika Anda adalah pemilik faskes atau saat ini sebagai penanggung jawab di faskes, Anda dapat mempercayakan penggunaan SIMRS dengan kami. SIMRS Trustmedis sudah dilengkapi dengan rekam medis elektronik yang sesuai dengan standar Kemenkes. Kemudian, SIMRS kami juga telah lolos assestment dari DTO Kemenkes untuk proses integrasi sistem dengan IHS (Indonesia Health Service) SatuSehat. 

Dengan demikian, Anda tidak perlu repot-repot menyiapkan tim khusus untuk membuat sistem pada faskes Anda secara mandiri. Karena hal tersebut akan memakan banyak biaya dan waktu. Dengan berlangganan SIMRS Trustmedis kami akan memberikan Anda update sistem berkala dan maintenance sistem secara GRATIS. 

Jadi tunggu apalagi, KLIK LINK DIBAWAH untuk ajukan DEMO GRATIS dengan tim kami.

Referensi

Dinkes Jogja : Mengenal Tools Health Metrics Network

MEASURE Evaluation. (2018) “Global Digital Health Resources and Maturity Models: A Summary.”
(November): Measure Evaluation/JSI Publication.

Sulistiyowati, Diah et al. 2023. Penilaian Kematangan Digital : Upaya Transformasi Kesehatan di Indonesia. CHISU.

WHO : Health Metrics Network Assessing National Health Information System Assessment Tool