Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
Tak dapat dipungkiri bahwa saat ini, semakin banyak generasi millenials yang gemar akan ber-travelling. Hal itu diperkuat oleh data Kemetrian Pariwisata mengenai 70 persen orang Indonesia khususnya generasi millenial gemar melakukan travelling baik itu dalam negeri ataupun luar negeri. Terlebih, generasi millenials juga gemar akan melakukan swafoto ataupun foto Outfit Of This Day (OOTD). Bila sudah seperti ini, para generasi millenials tak segan untuk mengeluarkan uang tambahan untuk membeli gadget seperti handphone atau kamera untuk mendapatkan hasil foto yang sempurna. Akan tetapi, pernahkah mereka berpikir, jika handphone atau kamera (gadget) tidak dilengkapi oleh memory card tambahan, kira-kira apa yang akan terjadi dengan gadget mereka jika penuh oleh foto-foto dan file lainnya? apakah akan berkaitan dengan redudansi data.
Mungkin sebagian besar dari mereka memilih untuk menyimpan file mereka pada gadget yang sama namun diberi label yang berbeda, atau mereka membeli memory card tambahan seperti flashdisk, atau mereka simpan pada gadget lainnya seperti laptop. Namun, jika jawaban mereka ternyata lebih banyak menyimpan pada gadget yang sama namun diberikan label yang berbeda, bisa jadi dalam satu wadah terdapat dua foto yang sama bahkan lebih. Hal itu dapat lebih cepat menghabiskan tempat penyimpanan. Jadi bukan merungurangi beban, namun malah menambah beban atau disebut juga dengan Redudansi Data.
Redudansi data adalah duplikasi atau penyimpanan data yang sama secara berulang dalam beberapa file, sehingga data yang sama di simpan di dalam lebih dari 1 lokasi. Redudansi menyebabkan masalah pada waktu memperbarui (update) data, serta dapat menghabiskan tempat penyimpanan data dan juga menimbulkan inkonsisten data, yang berarti dokumen yang sama mungkin mempunyai data yang berbeda. Akhirnya, Redundansi mengakibatkan data menjadi tidak konsisten. Penyimpanan dibeberapa tempat untuk data yang sama ini disebut sebagai redundansi dan mengakibatkan pemborosan ruang penyimpanan dan juga biaya untuk akses lebih tinggi.
Baca Juga : Data Pegawai Faskes Tersusun Rapih dan Akurat dengan Aplikasi
Lalu bagaimana cara mengatasi agar tidak terjadi Redudansi Data?
Pada umumnya, kebanyakan masyarakat sangat senang membuat duplikat barang agar dirinya merasa nyaman ketika sewaktu-waktu barang tersebut hilang atau tidak ditemukan. Seperti contoh, sebagian besar masyarakat pasti memilih untuk menggandakan kunci rumah mereka. Disatu sisi agar kunci rumah bisa dibawa oleh anggota keluarga yang lain, disisi lain agar bisa merasa nyaman jika kunci rumah utama mereka hilang, sehingga mereka masih memiliki duplikatnya.
Sama halnya dengan data pada laptop, orang-orang sangat senang menyimpan file atau datanya secara ganda yang menyebabkan redudansi data. File tersebut kemudian disimpan pada satu folder yang sama atau berbeda. Secara otomatis, file duplikat makin lama akan makin banyak dan menumpuk, sehingga akan memakan memori yang ada.
Dalam hal ini, yang dimaksud dengan perangkat lunak yang dapat melakukan dua hal sekaligus yakni :
Secara harafiah, kata import dapat diartikan mengambil atau mendatangkan sesuatu dari luar untuk mendapatkan keuntungan. Seperti contoh, Indonesia banyak sekali mengimpor barang dari luar diantaranya yakni, mesin, besi/baja, peralatan listrik, kendaraan, makanan, bahan kimia organik, dsb. Dengan adanya import, diharapkan jalinan kerjasama antara negara pengekspor dengan negara pengimport, dapat berlangsung dengan baik dan akan membawa keuntungan bagi kedua belah pihak.
Tak jauh berbeda dengan import data, Import data yakni mengambil file dari luar baik dari aplikasi itu sendiri maupun dari aplikasi lain dan menggabungkannya dengan data yang dikumpulkan dari kumpulan analisa sebelumnya. Kemudian dari hasil analisa tersebut, dapat digunakan untuk mengatur dan menganalisis semua data untuk kelancaran bisnis. Dan untuk saat ini fitur Import Data sudah banyak diterapkan pada perusahaan teknologi untuk mengelola file mereka.
Alangkah mudah, jika Anda menggunakan fitur import data pada aplikasi atau software yang tersedia, sehingga Anda tidak perlu khawatir untuk memilah folder satu persatu.
Baca Juga : Data yang Harus dalam Rekam Medis Pasien
Trustmedis adalah software layanan kesehatan online yang memiliki fitur import data untuk mengurangi redudansi data. Cara kerja software Trustmedis dalam melakukan redudansi data yakni user bisa memilih data master yang akan di import, setelah itu pilih Upload Data dimana untuk upload data ini untuk versi sekarang berformat excel.
Kemudian data diupload maka proses selanjutnya adalah system melakukan load data. Setelah selesai maka data akan otomatis terupdate pada setiap data master. Sehingga didalam fitur import ini, kemungkinan besar redudansi data sangatlah kecil. Karena jika terdapat data yang sama, otomatis data tersebut tidak akan terupdate. Sebab data yang terupdate adalah data yang belum ada di dalam system.
Untuk informasi lebih jelas mengenai fitur redudansi yang ada pada modul Trustmedis, silahkan klik link berikut ini
Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
Perlu adanya pembekalan kompetensi kepada tim IT fasilitas kesehatan, sebagai upaya percepatan transformasi digital kesehatan di Indonesia.
Clinical pathway mencakup proses pengambilan keputusan yang dibagi antara pasien, keluarga, dan tim medis untuk memastikan bahwa perawatan....