Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
Berbagai cara telah dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19. Mulai dari sosialisasi cara mencuci tangan yang benar, sosialiasi etika batuk/bersin, hingga himbauan untuk tidak berada di tempat keramaian. Pemerintah juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan di ruang publik. Yakni area transportasi massa, tempat ibadah, taman hiburan, kantor pemerintahan hingga pasar tradisional. Lalu apakah bisa membuat disinfektan mandiri dan mengapa dinilai ampuh melawan Corona?
Semenjak wabah Corona mulai merebak pemerintah dan masyarakat sering mengkaitkan penggunaan produk antiseptik dan disinfektan guna menimalisir penularan. Lalu apa beda nya antiseptik dan disinfektan?
Antiseptik dan disinfektan mempunyai fungsi yang sama, yakni membunuh kuman dan menghentikan pertumbuhan bakteri. Hanya saja penggunaan antiseptik ditujukan pada jaringan hidup (kulit). Sedangkan disinfektan digunakan pada benda mati.
Bahan umum disinfektan ialah Hidrogen Peroksida. Antiseptik dan disinfektan juga sama-sama memilki kandungan biosida, namun jumlah kadar nya saja yang berbeda. Kadar biosida pada antiseptik jauh lebih rendah, yakni 0,2% sedangkan pada disinfektan mencapai 1%.
Disinfektan memiliki kandungan konsentrasi peroksida lebih tinggi disbanding antiseptik, maka dari itu tidak disarankan untuk penggunaan pada permukaan kulit. Hal ini dikarenakan zat Hidrogen Peroksida dapat menyebabkan iritasi kulit serta reaksi berlebih
Cairan disinfektan digunakan untuk menstrelilkan benda dari bakteri dan pertumbuhan kuman pada benda-benda mati. Biasanya cairan kimia ini dapat ditemukan pada produk pembersih lantai, dapur, serta produk kebersihan rumah tangga lainnya.
Melihat kondisi saat ini, stok disinfektan dipasaran pasti sudah mulai langka. Adapun tersedia cairan disinfektan dipasaran, dapat dipastikan harganya sudah melonjak. Maka dari itu kami menyediakan beberapa tips membuat cairan disinfektan aman buatan rumahan sebagai berikut
Dilansir dari The Centers for Disease Control Prevention (CDC) anda dapat membuat cairan disinfektan sendiri dengan bahan yang aman dan mudah ditemukan.
Sediakan cairan alcohol 70%. Anda cukup memasukan cairan tersebut kedalam botol dan dapat langsung digunakan. Semprot ke bagian permukaan benda yang anda rasa perlu untuk distrelisasi.
Dilansir dari The Centers for Disease Control Prevention (CDC) anda dapat membuat cairan disinfektan sederhana menggunakan larutan bleaching.
Campurkan 4 sendok teh bayclin dengan 946ml air untuk membuat 1 liter cairan disinfektan. Setelah itu semprotkan keatas permukaan benda yang anda rasa perlu untuk distrelisasi. Tunggu 10 menit lalu lap dengan kain basah. Hal ini dikarenakan larutan bleaching/bayclin tidak dapat menguap dengan sendrii nya seperti alcohol.
Frekuensi penggunaan cairan disinfektan aman dilakukan setiap hari, khususnya pada benda yang sering anda gunakan. Kedua cara diatas merupakan cara paling praktis dan aman dalam pembuatan cairan disinfektan.
Gunakan cairan disfektan secara bijak dan selalu hindarkan dari jangkauan anak kecil. Selalu waspada, menjaga kesehatan serta kurangi aktivitas diluar rumah dapat memimalisir penyebaran Covid-19. Semoga bermanfaat.
Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
Perlu adanya pembekalan kompetensi kepada tim IT fasilitas kesehatan, sebagai upaya percepatan transformasi digital kesehatan di Indonesia.
Clinical pathway mencakup proses pengambilan keputusan yang dibagi antara pasien, keluarga, dan tim medis untuk memastikan bahwa perawatan....