Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
Dikutip dari Healthcare IT News, bahwa sebuah tim peneliti di Swedia telah menemukan platform kecerdasan buatan yang mampu mendiagnosis kanker prostat secara akurat dalam sampel jaringan dan menawarkan potensi untuk mempercepat diagnosa serta dapat mengurangi biaya untuk layanan kesehatan. Temuan yang diterbitkan dalam The Lancet Oncology pada bulan Desember, menyarankan bahwa sistem AI dapat dilatih untuk mendeteksi dan menilai sel kanker dalam sebuah sampel biopsi jarum prostat dengan tingkat akurasi yang sama dengan para ahli patologi prostat internasional.
Kemudian penelitian ini mencatat bahwa penggunaan teknologi AI dapat sangat membantu mengurangi beban kerja ahli onkologi dengan mengurangi penilaian biopsi jinak (pengambilan sebagian kecil jaringan tubuh) Â serta mengotomatiskan tugas mengukur panjang kanker pada inti biopsi positif. Tak hanya itu, sistem ini juga dikembangkan oleh tim yang dibawah Stockholm3 dan OncoWatch, dua proyek yang didukung oleh EIT Health serta jaringan inovator kesehatan top yang didukung oleh UE.
Selain itu sebuah tim di Karolinksa Institutet meluncurkan Stockholm3, tes diagnostik kanker prostat berbasis darah, pada 2017, yang saat ini digunakan dalam praktik klinis di Swedia, Norwegia, Finlandia dan Denmark. Dalam sebuah pernyataan, Associate Professor di Karolinska's Department of Medical Epidemiology dan Biostatistik, Martin Eklund, berpendapat bahwa Alat AI mereka memiliki potensi untuk mengurangi beban kerja ahli uropatologi, memungkinkan mereka untuk fokus pada kasus-kasus yang paling sulit dan pada saat yang sama bertindak sebagai jaring pengaman untuk meningkatkan kualitas.
Dengan adanya penemuan ini untuk kedua kalinya, bahwa teknologi berbasis AI telah terbukti bermanfaat bagi ahli kanker seperti contoh platform AI Google telah membantu ahli kanker dalam skrining kanker payudara. Seperti sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature, menunjukkan bahwa AI Google mampu menemukan kanker pada skrining mammogram yang tidak diidentifikasi dengan lebih sedikit positif palsu dan negatif palsu daripada para ahli, dan juga mampu mengindetifikasi kanker payudara dengan lebih efektif menggunakan informasi yang lebih sedikit daripada jika dilakukan oleh dokter manusia pada umumnya.
Teknologi AI ini sangat membantu untuk mendiagnosa para penderita kanker prostat secara akurat. Dengan kecerdasan buatan dan otomatisasi proses robot diharapkan akan lebih banyak digunakan pada tahun 2020, sehingga akan memungkinkan dokter untuk lebih merawat pasien dengan totalitas tanpa perlu diwajibkan kembali untuk mengatur urusan administrasi pada klink atau rumah sakit.
Jangan biarkan waktu anda terbuang sia-sia hanya untuk mengatur urusan administrasi dan mengelola manajemen rumah sakit. Oleh karena itu, percayakan kelola manajemen rumah sakit anda pada Trustmedis. Trustmedis adalah software layanan kesehatan online yang dapat memberikan kemudahan akses dan pengaturan manajemen fasilitas kesehatan anda.
Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
Perlu adanya pembekalan kompetensi kepada tim IT fasilitas kesehatan, sebagai upaya percepatan transformasi digital kesehatan di Indonesia.
Clinical pathway mencakup proses pengambilan keputusan yang dibagi antara pasien, keluarga, dan tim medis untuk memastikan bahwa perawatan....