Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
[vc_row][vc_column][vc_column_text]
Waktu tunggu pelayanan kesehatan berkaitan erat dengan kepuasan pasien terhadap suatu faskes. Standar waktu tunggu pasien di poli rawat jalan adalah ≤60 menit (Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia [PerMenKes RI], 2008: 129).
Valverde (dalam Purwanto, 2015) mengatakan bahwa, menunggu merupakan suatu interaksi pertama kali yang menghubungkan pelanggan dengan suatu proses layanan.
Namun, bagi pasien, lama waktu tunggu diibaratkan sebagai sebuah penghalang untuk menerima layanan kesehatan. Pasien merasa harus menunggu dalam range waktu yang tidak semestinya. Hal ini dapat menimbulkan stress, baik untuk pasien maupun dokter.
Lama waktu tunggu telah diakui sebagai indikator penting untuk menentukan kualitas pelayanan kesehatan yang ditawarkan oleh faskes.
Di lingkungan layanan kesehatan yang kompetitif, waktu tunggu pasien punya peran penting bagi faskes untuk menarik pelanggan baru. Oleh sebab itu, upaya seharusnya tidak hanya untuk mengurangi waktu tunggu tetapi juga fokus untuk meningkatkan produktivitas di layanan kesehatan. Dengan demikian, pasien tidak perlu menunggu lama untuk menerima pelayanan.
Standar waktu tunggu (Permenkes, 2008), adanya SPM Rumah sakit diharapkan dapat menolong pelaksanaan penerapan SPM di rumah sakit. Ini dapat dijadikan panduan bagi pengelola rumah sakit dan faktor tentang melaksanakan perencanaan, pembiayaan, dan pelaksanaan tiap jenis pelayanan.
Maksud dari adanya penentuan lama tunggu adalah, agar terdapat pelayanan rawat jalan spesialistik saat waktu kerja di seluruh rumah sakit dengan gampang dan cepat diakses oleh pasien.
Tujuan dari pemantauan terhadap lama waktu tunggu pasien adalah untuk menarik kesimpulan apakah periode tunggu pasien selama ini lebih atau kurang dari standard yang telah ditentukan.
Kemudian, ada faktor kepuasan. Sebagaimana yang diketahui, waktu tunggu dan kepuasan pasien berhubungan erat dan saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Tujuannya adalah tentang pendapat customer terhadap pelayanan yang di dapat.
Jika pasien selalu menunggu lebih dari standard waktu yang ada hanya akan membuat pasien merasakan emosi, frustasi, dan beralih ke pelayanan kesehatan lain. Sebaliknya, selama ini pasien menunggu kurang dari standard yang ditentukan, akan memberikan rasa kepuasan dan terkesan terhadap pelayanan kesehatan.
Booking online dan pemantauan antrian dari rumah akan membantu faskes Anda dalam mengatur flow pasien. Selain itu, peningkatan produktivitas layanan kesehatan dapat dicapai dengan menggunakan sebuah sistem pengelolaan faskes yang canggih dan terintegrasi antar satu sama lain. Solusi yang ditawarkan HIS Trustmedis mampu meningkatkan produktivitas pelayanan di faskes Anda agar tidak ada lagi pasien yang menunggu terlalu lama.
Ingin tahu lebih lanjut bagaimana HIS Trustmedis membantu faskes dalam meningkatkan kepuasan pasien? Coba gratis aplikasinya dulu saja ⏬
Baca Juga : 5 Cara Meningkatkan Layanan dan Pengalaman Pasien
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]Baca juga: "Perkiraan Waktu Pelayanan"dari Booking Online Mengurangi Tumpukan Pasien di Klinik.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]
Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
Perlu adanya pembekalan kompetensi kepada tim IT fasilitas kesehatan, sebagai upaya percepatan transformasi digital kesehatan di Indonesia.
Clinical pathway mencakup proses pengambilan keputusan yang dibagi antara pasien, keluarga, dan tim medis untuk memastikan bahwa perawatan....