Pemilik atau pengelola fasilitas kesehatan saat ini dihadapkan dengan tantangan besar dalam memberikan pengobatan dan perawatan yang terbaik bagi pasien mereka. Dalam era digital ini, data medis terus meningkat dan semakin kompleks, sehingga membutuhkan solusi inovatif untuk memanfaatkannya dengan lebih baik. Salah satu solusinya adalah memanfaatkan big data.

Apa Itu Big Data?

Big data merujuk pada teknologi yang memungkinkan pengguna mendapatkan informasi yang tepat dari sejumlah besar data yang terus tumbuh (Youssra dan Sara, 2018). Data ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti catatan medis elektronik, sensor medis, dan data kesehatan publik. Big data biasanya mencakup berbagai jenis data, termasuk data terstruktur dan tidak terstruktur, dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola dan tren, serta memprediksi risiko penyakit.

Apa Keuntungan Penggunaan Big Data Bagi Fasilitas Kesehatan?

Pemanfaatan big data di industri kesehatan dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan pengobatan dan perawatan pasien, serta memberikan informasi yang lebih baik bagi dokter dan tenaga medis untuk membuat keputusan yang lebih baik. Berikut adalah beberapa manfaat big data di industri kesehatan:

1. Identifikasi pola dan tren: Big data dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola dan tren dalam data medis, termasuk riwayat medis pasien, hasil tes laboratorium, dan data sensor medis. Hal ini dapat membantu dokter dan tenaga medis dalam menentukan diagnosis, memilih pengobatan yang tepat, dan memantau respons pasien terhadap pengobatan.
2. Prediksi risiko penyakit: Dengan menggunakan big data, dokter dapat memprediksi risiko pasien terkena penyakit tertentu berdasarkan faktor risiko individu seperti usia, riwayat keluarga, gaya hidup, dan riwayat medis sebelumnya. Informasi ini dapat digunakan untuk mengembangkan strategi pencegahan yang lebih efektif dan meningkatkan pengobatan pasien.
3. Pengembangan obat dan terapi baru: Big data dapat digunakan untuk mengidentifikasi obat atau terapi baru yang mungkin efektif dalam mengobati kondisi medis tertentu. Data ini dapat digunakan untuk pengembangan obat baru atau pengujian terapi eksperimental pada kelompok pasien tertentu.
4. Pengelolaan sumber daya: Big data dapat membantu mengelola sumber daya kesehatan yang terbatas dengan lebih efektif, seperti pengaturan jadwal operasi dan perawatan pasien, pengelolaan persediaan obat, dan penjadwalan janji temu dengan dokter.
5. Penelitian medis: Big data dapat digunakan untuk penelitian medis, seperti studi klinis dan pengembangan model prediksi. Data ini dapat membantu mengidentifikasi faktor risiko yang belum diketahui atau memberikan pemahaman yang lebih baik tentang penyakit tertentu.

Baca Juga : Mengenal Apa Itu Standarisasi Data Pelayanan Kesehatan?

Langkah-Langkah Optimalisasi Perawatan Pasien Dengan Big Data

Jika Anda ingin memanfaatkan big data di fasilitas kesehatan, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk memulainya:

1. Tentukan Sumber Data : Langkah pertama adalah mengevaluasi sumber data yang tersedia di fasilitas kesehatan Anda. Hal ini mencakup data medis pasien, data laboratorium, dan data medis lainnya yang terkait dengan kesehatan pasien. Pastikan bahwa data yang dimiliki lengkap, akurat, dan terstruktur dengan baik.
2. Gunakan Alat Analisis Data yang Sesuai : Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah menggunakan alat analisis data untuk memproses dan menganalisis data. Ada banyak alat analisis data yang tersedia, seperti program komputer atau perangkat lunak khusus yang dapat membantu dalam mengolah data medis menjadi informasi yang lebih berarti.
3. Buat Tim Data Analytics : Untuk memanfaatkan big data dengan efektif, fasilitas kesehatan perlu memiliki tim data analytics yang terlatih dan terampil. Tim ini bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mempresentasikan informasi dari data medis dengan menggunakan teknik analisis data yang tepat.
4. Implementasi Hasil : Setelah data dianalisis, gunakan hasil analisis data untuk mengambil keputusan yang tepat terkait perawatan dan pengobatan pasien. Dalam hal ini, hasil analisis data dapat membantu dokter
5. Evaluasi Hasil : Evaluasi hasil pemanfaatan big data secara berkala untuk melihat apakah rencana yang dijalankan sesuai dengan tujuan awal serta lakukan optimasi jika diperlukan.

Dalam memanfaatkan big data, pastikan Anda mematuhi peraturan dan standar privasi data sesuai dengan peraturan yang berlaku. Kemudian, yang paling penting adalah pastikan Anda memiliki keamanan data yang memadai untuk melindungi data medis pasien Anda dari kebocoran data.

Baca Juga : Data Pasien untuk Kenali Target Pasar, Bisakah?

Mudah Kelola Big Data dengan SIMRS Trustmedis

Kompleksitas analisis Big Data muncul ketika terjadi penggabungan data berbagai jenis sumber. Dimana, diperlukan sistem yang mumpuni untuk dapat mengelola datanya yang banyak menjadi sebuah pemahaman baru. Hal tersebut sangat Anda butuhkan untuk mengambil keputusan dengan tepat.

Dengan menggunakan sistem Trustmedis Anda dapat memantau seluruh kegiatan operasional Anda secara real time. Anda dapat menarik data dari unit manapun dengan mudah dan cepat, cukup tentukan periode waktunya dan data akan tersedia. Segera jadwalkan demo gratis dan dapatkan pengalaman langsung menggunakan SIMRS Trustmedis dengan klik LINK DIBAWAH INI.

Referensi :

Youssra Riahi dan Sara, R. 2018. Big Data and Big Data Analytics: Concepts, Types, and Technologies. International Journal of Research and Engineering. 2348-7852 Vol. 5 No. 9

Pastorino, R., De Vito, C., Migliara, G., Glocker, K., Binenbaum, I., Ricciardi, W., & Boccia, S. (2019). Benefits and challenges of Big Data in healthcare: an overview of the European initiatives. European journal of public health, 29(Supplement_3), 23-27.