Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
[vc_row][vc_column][vc_column_text]Bagi masyarakat awam sebagian masih beranggapan bahwa pusat kesehatan mendapatkan berbagai jenis obat dengan mudah seperti jual beli pada umumnya. Namun, ternyata pengadaan obat di apotek tidak boleh dilakukan dengan sembarangan. Terlebih lagi pada jenis obat khusus yang masih belum beredar di pasaran.
Perencanaan obat seperti ini memiliki siklus tersendiri dan dilakukan oleh staff farmasi yang ahli dalam bidangnya. Pada proses pengelolaan ketersediaan obat habis dipakai, pastinya dilakukan secara terstruktur. Hal ini dilakukan untuk menjamin kendali mutu, selain itu ketersediaan obat di setiap instansi dapat terpenuhi sesuai kebutuhannya.
Setiap apotek pastinya harus memiliki ketersediaan obat agar pusat kesehatan bisa berjalan dengan efektif. Pengadaan obat ini haruslah dilakukan oleh staff farmasi yang memang sudah ahli dalam bidangnya. Apalagi proses pengadaan obat perlu dilakukan secara cermat dan teliti agar semua jenis obat yang dibutuhkan bisa tersedia.
Sudah seharusnya melakukan pengadaan obat di apotek dilakukan secara rutin. Tentunya proses perencanaan obat akan lebih mudah jika menggunakan peralatan yang canggih seperti aplikasi tertentu.
Seperti aplikasi dari Trustmedis bisa membantu Anda untuk melakukan pengadaan obat lebih mudah dan efektif. Dalam proses pengadaan obat tidak boleh dilakukan secara sembarangan. terdapat 3 siklus yang harus dilakukan untuk melakukan pengadaan obat. Berikut ini 3 siklus proses pengadaan obat.
Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan perencanaan semua kebutuhan obat. Ini dilakukan untuk menunjang ketersediaan obat, sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan maka terdapat persedian obat tersebut. Dalam melakukan perencanaan kebutuhan obat dapat meningkat pelayanan kesehatan di apotek.
Untuk memulai perencanaan obat diawali dengan melakukan pengecekan stok serta kondisi obat itu sendiri.
Ini dilakukan untuk menentukan jenis obat dan juga jumlah obat yang dibutuhkan. Kemudian, dalam melakukan perencanaan ini kita juga harus melihat penggunaan trend minimal 3 tahun terakhir. Serta melakukan perhitungan kebutuhan obat berdasarkan pola penyakit yang sedang terjadi.
Tanpa adanya perencanaan, maka pusat kesehatan tidak bisa memperkirakan jumlah obat dan juga jenis obat yang sesuai dengan kebutuhan.
Sebelum melakukan pemesanan obat, kita sebaiknya membuat suatu daftar. Daftar tersebut nantinya akan berisi jenis-jenis obat, berapa jumlah dari masing-masing jenis obat yang akan dipesan, akan dipesan melalui supplier yang mana, serta menentukan tingkat urgensi akan obat yang akan dipesan.
Umumnya dalam proses ini melibatkan pihak pemerintah dari pusat, daerah dengan pihak swasta. Dibutuhkan adanya kerja sama dengan pihak distributor agar mendapatkan jenis obat yang dibutuhkan. Nantinya distributor akan mengajukan pemesanan terhadap obat yang sudah disiapkan oleh Pandangan Besar Farmasi ( PBF).
Setelah proses pemesanan, maka dilanjutkan dengan adanya perjanjian kontrak bersama dengan pihak distributor tersebut. Pada proses seperti ini memang dibutuhkan kemampuan dari pihak distributor, agar proses pengadaan obat bisa terlaksana dengan baik.
Proses terakhir adalah proses distribusi obat. Pada proses ini merupakan kegiatan pengeluaran dan juga penyerahan obat secara merata dan teratur sesuai dengan kebutuhan obat setiap instansi. Untuk proses distributor obat merupakan hal yang paling penting karena dapat berpengaruh dalam ketersediaan obat.
Tanpa melakukan proses perencanaan dan juga pemesanan obat, pastinya distribusi obat tidak bisa dilakukan. Sudah seharusnya proses pengadaan obat dilakukan secara teratur dan berurutan. Dengan demikian, ketersediaan kebutuhan obat di pusat kesehatan bisa dengan mudah terpenuhi apabila melakukan pengadaan obat secara tepat.
Itulah beberapa proses yang perlu dilakukan. Tentunya proses pengadaan obat tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Bisa saja pada prosesnya terdapat jenis obat yang luput direncanakan.
Apabila sudah begitu, maka ketersediaan obat di apotek menjadi kurang lengkap dan bisa mempengaruhi pelayanan kesehatannya. Untuk itu proses pengadaan obat ini harus dilakukan dengan teliti dan cermat.
Baca Juga : Mengurangi Kesalahan Pembacaan Resep dengan E-Resep
Saat ini proses pengadaan obat di apotek bisa dengan mudah dilakukan apabila menggunakan software dari Trustmedis. Nantinya proses pengadaan obat bisa dilakukan secara efektif, efisien dan transparan. Selain itu proses pengadaan obat bisa dilakukan hanya menggunakan software canggih yang lebih hemat waktu.
Untuk mendapatkan software ini caranya cukup mudah. Anda hanya perlu melakukan konsultasi bersama kami melalui obrolan yang sudah ada di laman. Tim kami dengan senang hati akan membantu. Anda juga bisa mencoba Trial atau melakukan uji coba secara gratis bersama kami, mulai dari sekarang.
Salah satu hal yang harus dilakukan oleh staf farmasi adalah melakukan pengadaan obat. Untuk melakukan perencanaan obat sudah pasti harus dilakukan secara cermat dan teliti. Pengadaan obat sendiri merupakan proses yang dilakukan untuk menyediakan ketersediaan kebutuhan obat di pusat kesehatan.
Apabila proses perencanaan obat di apotek dilakukan dengan baik, sudah pasti ketersediaan obat dapat berjalan dengan baik pula. Pada proses pengadaan obat seperti ini pastinya memiliki kendala tertentu. Agar lebih mudah melakukan pengadaan obat, maka bisa menggunakan aplikasi software fasilitas kesehatan dari Trustmedis.
Pada saat menggunakan software dari Trustmedis, maka laporan bisa diakses dengan mudah kapan saja sesuai kebutuhan Anda. Hal seperti ini tentunya bisa memudahkan Anda untuk melakukan pengadaan obat di apotek.
Untuk melakukan pengadaan obat pastinya membutuhkan proses yang cukup panjang. Jika tidak dibantu dengan software terupdate, pastinya akan membutuhkan waktu yang tidak singkat. Selain itu Anda bisa mengakses standarisasi format laporan sesuai dengan kebutuhan dinas kesehatan setempat.
Saat Anda memutuskan untuk menggunakan software dari Trustmedis, Anda dapat melakukan migrasi data. Proses migrasi data ini bisa dilakukan dari vendor lama ataupun excell tanpa adanya limit.
Tentunya proses migrasi data ini bisa dilakukan secara gratis. Hal ini bisa berlaku 14 hari setelah adanya introduction. Pada saat melakukan migrasi data bisa berjalan dalam waktu tertentu sesuai banyaknya data yang dipindahkan.
Selain itu masalah mengenai kehabisan stok, kehilangan stok dan juga stok yang kadaluarsa bisa dicek dengan mudah menggunakan software ini. Pastinya proses ini bisa berjalan dengan mudah dan tidak ribet.
Proses ini memang membutuhkan proses yang tidak singkat. Jika tidak dibantu dengan software canggih, memungkinkan proses berjalan cukup lambat. Padahal ketersediaan obat haruslah dilakukan dengan cermat, teliti dan cepat. Sudah pasti proses ini harus diperhatikan dengan baik.
Mulai dari pembekalan obat dan kriteria obat publik, persyaratan pemasok obat, penentuan waktu pengadaan, penerimaan dan pemeriksaan obat serta pemantauan status pemesanan. Hal seperti ini akan lebih mudah dilakukan dengan menggunakan software dari Trustmedis.
Anda bisa mendapatkan kemudahan seperti ini, bisa dengan mencoba melakukan demo dan juga uji coba secara gratis melalui website resmi kami. Sudah pasti pengadaan obat di apotek bisa berjalan lebih mudah menggunakan aplikasi canggih dari Trustmedis. Tunggu apalagi? Anda bisa langsung melakukan konsultasi bersama kami sekarang juga.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]
Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
Perlu adanya pembekalan kompetensi kepada tim IT fasilitas kesehatan, sebagai upaya percepatan transformasi digital kesehatan di Indonesia.
Clinical pathway mencakup proses pengambilan keputusan yang dibagi antara pasien, keluarga, dan tim medis untuk memastikan bahwa perawatan....