Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
Akhir-akhir ini, masker menjadi barang kesehatan yang langka di pasaran. Hanya sedikit apotek dan toko yang menjual masker. Itu pun harga jualnya melonjak tajam, bisa sampai lima kali lipat dari biasanya. Menyusul kemudian alkohol, hand sanitizer, sarung tangan, dan alcohol swabs yang jelas-jelas merupakan alat kesehatan (alkes). Penimbun alkes memanfaatkan keadaan dan sengaja menahan barang agar mendapat keuntungan selangit.
World Health Organization (WHO) memang telah mengeluarkan anjuran bagi masyarakat dunia untuk menjaga kesehatan diri demi menekan laju penyebaran virus corona. Beberapa anjuran yang dikeluarkan WHO antara lain adalah social distancing membatasi diri ke luar rumah, rajin mencuci tangan setelah dari luar, memakai masker ketika sakit, menutup mulut dan hidung pakai bagian lengan dalam saat bersin. WHO juga menyarankan untuk tidak sering menyentuh area wajah, seperti memegang hidung, mulut, dan mata.
Anjuran dari badan kesehatan dunia tersebut ternyata memiliki dampak buruk di masyarakat. Banyak yang kemudian panic buying dan memborong semua alat kesehatan yang dianjurkan untuk dipakai selama masa perlindungan diri. Contohnya seperti masker untuk melindungi area mulut dan hidung dan sabun cuci tangan dan hand sanitizer untuk sterilisasi tangan.
Baru-baru ini masyarakat juga ramai memborong alcohol swabs, sarung tangan lateks, alkohol cair, dan klorokuin yang sebenarnya alat kesehatan penting. Ini disebabkan adanya beberapa orang yang menggunakan alat kesehatan ini untuk sterilisasi diri dan barang-barang di sekitar. Padahal, jika barang-barang ini diborong dan habis, petugas kesehatan, dokter, perawat, dan orang sakit yang membutuhkan, akan berada dalam kesulitan.
Sebab banyak alat kesehatan yang diborong, stok di pasar pun sangat menipis. Masyarakat yang tidak tahu betapa pentingnya semua alat kesehatan tersebut, membeli dalam jumlah banyak dan menyebabkan kelangkaan. Padahal, alcohol swabs bukanlah alkes untuk membersihkan smartphone. Ini adalah alkes yang dipakai sebelum injeksi. Penderita diabetes yang harus rutin suntik insulin, sangat butuh alkes ini.
Begitu juga dengan sarung tangan lateks dan alkohol yang sangat dibutuhkan petugas kesehatan dalam menangani pasien. Jika stok dua alkes ini menipis, bayangkan betapa banyak nyawa petugas medis berada di ujung tanduk karena menangani pasien corona dengan tanpa perlindungan diri. Mereka lebih butuh alat kesehatan ini dibanding masyarakat biasa. Jadi stop panic buying atau memborong dalam jumlah banyak.
Selain karena panic buying, kelangkaan stok alkes juga karena adanya penimbun alkes. Mereka sengaja membeli dalam jumlah banyak, menahannya, dan menjual lagi dengan harga yang melambung. Penimbunan akan menyebabkan kelangkaan, di mana banyak pihak yang benar membutuhkan tidak dapat akses untuk alkes ini. Kenaikan harga juga mengacaukan kondisi ekonomi. Harga alat kesehatan jadi tidak seimbang dan memberatkan masyarakat. Penimbun alkes benar-benar sebuah tindakan yang tak patut dicontoh.
Sebagai orang yang masih memiliki rasa kemanusiaan dan hati nurani, sudah seharusnya Anda menghentikan adanya penimbun alkes ini. Termasuk, jangan jadi satu di antaranya. Anda bisa laporkan kepada polisi agar kegiatan penimbunan segera ditindaklanjuti. Anda bisa membuat pengaduan ke polisi daerah setempat jika benar menemukan oknum penimbun alkes. Laporkan di mana kejadian tersebut, dan yang mana oknumnya. Dengan begitu, Anda sudah ikut menyelamatkan banyak nyawa.
Jika Anda jauh dari kantor polisi terdekat, atau tidak tahu bagaimana yang harus dilakukan saat pelaporan, Anda bisa hubungi kantor polisi yang ada di daerah. Katakan bahwa Anda menemukan adanya penimbunan alat kesehatan, atau dicurigai melakukan penimbunan. Polisi dan pemerintah saat ini juga tengah aktif operasi pasar untuk menghindari kelangkaan, penimbunan, dan peningkatan harga jual. Jadi, mari bekerja sama melawan penimbunan.
Pandemi virus corona adalah musibah yang harus dihadapi bersama. Jangan saling egois, jangan mementingkan diri sendiri. Jadilah manusia yang memanusiakan orang lain. Tolong menolong dan salingbantu. Itu semua tidak akan membuat Anda miskin atau susah. Laporkan tindakan penimbun masker, dan mari selamatkan banyak nyawa. Stay healthy!
Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
Perlu adanya pembekalan kompetensi kepada tim IT fasilitas kesehatan, sebagai upaya percepatan transformasi digital kesehatan di Indonesia.
Clinical pathway mencakup proses pengambilan keputusan yang dibagi antara pasien, keluarga, dan tim medis untuk memastikan bahwa perawatan....