Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
[vc_row][vc_column][vc_column_text]
Pandemi COVID-19 tidak hanya membuat layanan kesehatan dan nakes di Indonesia kewalahan, tetapi juga membuat masyarakat umum untuk sadar tentang pentingnya digitalisasi kesehatan. Dengan digitalisasi kesehatan diharapkan dapat membantu baik nakes dan pasien untuk:
Jika hasil yang akan di dapat semakin bagus, maka dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas Faskes. Di era dimana segala hal dapat dilakukan secara virtual dan digital, penggunaan teknologi untuk kesehatan sebenarnya telah dilakukan.
Seperti yang sering terjadi di masyarakat umum, banyak orang telah menggunakan smartwatch dan wristwatch untuk mengukur detak jantung, seberapa banyak langkah yang telah di ambil dalam sehari, suhu badan, kualitas tidur, dan lain-lain. Penggunaan teknologi untuk di bidang kesehatan telah diaplikasikan sejak lama.
Beberapa alasan mengapa penggunaan teknologi tidak begitu digunakan, seperti:
Mengutip dari situs WHO mengatakan jika setiap negara dan stakeholders wajib untuk membuat program eHealth yang sesuai dengan prioritas dan sumber daya kesehatan negara mereka dan membuat sebuah pedoman untuk memantau dan mengevaluasi implementasi dan progres dari eHealth.
Menurut WHO, lebih dari 120 negara anggota, yang terdiri dari negara berpenghasilan menengah dan menengah ke bawah telah memperbaiki strategi dan kebijakan tersebut.
Baca juga: Pentingnya Mengintegrasikan Semua Unit di Klinik Anda
Pemerintah berusaha untuk memperbaiki layanan kesehatan dengan mempermudah akses dan memperkuat digitalisasi pelayanan kesehatan. Seperti dari segi penyediaan infrastruktur, teknologi penunjang, dan literasi digital. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan jika digitalisasi kesehatan adalah keputusan tepat untuk mempercepat adopsi teknologi dan solusi kesehatan digital. Namun, untuk mempercepat program digitalisasi kesehatan di Indonesia mempunyai kendala. Seperti sarana dan prasarana yang tidak memadai.
Kemenkes telah membentuk tiga proyek utama tentang pemanfaatan teknologi digital, yaitu:
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengatakan jika perluasan digitalisasi layanan kesehatan harus dapat menarik perhatian masyarakat untuk ikut dalam kepesertaan program JKN.
Dalam rangka mempercepat/mendukung rencana pemerintah, Trustmedis sebagai penyedia software SIM di Indonesia menawarkan solusi bagi Faskes yang ingin beralih dari konvensional ke digital. Seperti pencatatan rekam medis eletronik, booking online, pencatatan laporan keuangan secara elektronik, dan lain-lain. Yang mana dapat memudahkan dan meningkatkan efisiensi Faskes Anda.
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]
Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
Perlu adanya pembekalan kompetensi kepada tim IT fasilitas kesehatan, sebagai upaya percepatan transformasi digital kesehatan di Indonesia.
Clinical pathway mencakup proses pengambilan keputusan yang dibagi antara pasien, keluarga, dan tim medis untuk memastikan bahwa perawatan....