Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
Semakin berkembangnya jaman, semakin berkembang pula kebutuhan akan masyarakatnya termasuk dalam bidang kesehatan. Tak dapat dipungkiri, dengan adanya berbagai macam penyakit yang berkembang dan banyaknya pasien yang tidak dapat tertolong, kemudian para scientis memutuskan untuk membuat teknologi yang dapat membantu kinerja para pekerja medis. Berikut ini adalah teknologi kecerdasan buatan yang dikembangkan untuk bidang kesehatan sebagai berikut :
Artificial intelligence saat ini menjadi salah satu teknologi yang berperan penting dalam mendesain ulang perawatan kesehatan yang sudah ada. Algoritma AI memudahkan pasien untuk mendapatkan pelayanan dan bantuan medis secara cepat dan tepat. Begitu juga bagi tenaga medis, pada saat ini AI sangat berperan mempercepat penanganan pasien, membantu menganalisa penyakit, merekam jejak medis pasien, bahkan meresepkan obat yang sesuai untuk pasien.
Penggunaan healthcare trackers, wearables dan sensor sudah tidak asing lagi saat ini. Teknologi tersebut biasa digunakan sehari-hari membantu pengguna memonitor kesehatannya secara mandiri. Teknologi ini mendorong pengguna melakukan kegiatan yang preventif dan untuk menjaga kesehatannya seperti tekanan darah, kadar glukosa, suhu tubuh bahkan tingkat stress dapat diakses secara real time oleh pengguna, sehingga mereka dapat mengatur pola hidup sehatnya sendiri melalui smartphone mereka tanpa perlu pergi ke rumah sakit dahulu.
Mungkin beberapa saat yang lalu, VR diperuntukkan bagi pecinta game untuk menghadirkan lingkungan rill secara maya. Namun pada saat ini Virtual Reality (VR) sudah mulai dipergunakan dalam bidang kesehatan. VR dimanfaatkan sebagai alat simulasi operasi bagi para calon dokter, selain itu juga dapat membantu dokter menentukan lokasi pembedahan pada tubuh pasien. VR digadang-gadang sebagai masa depan pelayanan kesehatan, seperti dilansir dari medicalfuturist.com, pada tahun 2020 diperkirakan nilai pasar global virtual reality dalam pelayanan kesehatan akan mencapai USD 3,8 miliar bahkan bisa lebih.
Berbeda dengan VR, Augmented Reality tidak menghilangkan kontak dengan realitas. Augmented reality sering digunakan saat dokter melakukan pemeriksaan sebelum operasi, seperti CT Scan atau MRI, sehingga dapat memberikan gambaran kepada ahli bedah tentang anatomi internal pasien. Penggunaan augmented reality juga akan membantu pasien mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat tentang penyakit yang dideritanya.
Bayangkan jika nantinya teknologi tersebut benar-benar membantu kehidupan manusia. Maka banyak pasien yang dapat tertolong dengan mudah, cepat dan aman. Dan bagi Anda yang memerlukan teknologi perangkat lunak dalam menyimpan data rekam medis pasien Anda agar aman serta bebas dari faktor cuaca, Anda bisa klik link berikut ini.
Regulatory sandbox, metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji produk atau layanan baru dengan jumlah pelanggan yang terbatas serta...
Perlu adanya pembekalan kompetensi kepada tim IT fasilitas kesehatan, sebagai upaya percepatan transformasi digital kesehatan di Indonesia.
Clinical pathway mencakup proses pengambilan keputusan yang dibagi antara pasien, keluarga, dan tim medis untuk memastikan bahwa perawatan....